Suatu Hari di Pantai Prigi 360

Ujung dari pintasan tersebut membawa kami mendekat ke tujuan. Itu adalah sebuah tempat bernama Pantai Prigi 360. Jalan masuknya searah dengan tempat pelelangan ikan (TPI). Wilayah pesisir dengan panjang garis pantai sekitar satu kilo meter ini, kini punya wajah baru. Pemerintah daerah Trenggalek me-rebranding Pantai Prigi dengan serius. Tata kelolanya pun direkayasa sedemikian rupa. Demi tampilan berkelas ala urban kekinian.
Panggung terbuka di pantai Prigi 360

Sejak lama teluk Prigi jadi primadona. Terkenal dengan hasil lautnya yang melimpah, Prigi juga dikaruniai serangkaian pantai berpanorama indah. Pantai Damas, Pantai Cengkrong dengan hutan bakaunya, Pantai Prigi 360, Pantai Pasir Putih, Pantai Simbaronce, dan Pantai Mutiara melingkar dalam satu garis pesisir membentuk teluk.

Entah sudah kali ke berapa kunjungan saya ini. Dari rumah ke Prigi jaraknya hanya terpaut dua puluh lima kilometer saja. Sering, saudara pun juga ada disana. Tetapi selalu saja ada hal menarik untuk diceritakan. Prigi adalah bagian dari Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. Wilayah di pojok selatan Jawa Timur. 

Banyak jalan menuju Prigi. Jika melawati jalur utama, kondisi jalannya cukup bagus. Sekelas bus pariwisata bisa melaluinya tanpa hambatan berarti. Hanya saja tetap harus menempuh jalur mengular khas pegunungan. 

Tapi kali ini beda, demi mendapat sesuatu yang baru saya mencoba jalan pintas. Petualngan pun dimulai dari percabangan jalan selepas Goa Lowo. Sebelah kanan adalah jalur utama, sementara sebelah kiri tertulis "jalan pintas" dengan rambu larangan untuk kendaraan angkutan.

Berboncengan menggunakan sepeda motor matic, dengan mantab kami memilih arah kiri. Sepi, lalulang kendaraan pagi itu bisa dihitung jari. Semakin lama malah tidak tampak pemukiman. Rasa penasaran pun satu persatu mulai terungkap. Oh ini alasan kenapa jalur ini jarang dilalui.

Kami tersadar, tapi sudah terlanjur jauh. Ya, kami berada di lereng gunung dengan samping jurang. Dua tikungan terakhir terlihat berbahaya. Berbelok sekaligus dengan kemiringan tajam. Ini mungkin bagain dari drama jalan pintas. Sembari menguatkan mental, kami memberanikan diri untuk melanjutkan. Tegang, wawas, tapi penuh tantangan. 

Syukur, semua berakhir dengan selamat. Mungkin hanya kampas rem saja korbannya. Dari ketinggian ada pemandangan luar biasa terekam mata. Sawah, pegunungan, dan laut dengan garis cakrawanya berkumpul dalam satu frame. Bonus jalan pintas juga berupa potongan waktu. Lebih cepat 10 menit dari jalur normal. Tapi untuk kembali lagi, saya harus berpikir dua kali. Pengalaman baru memang seru, namun keselamatan haruslah tetap diutamakan. 

Ujung dari pintasan tersebut membawa kami mendekat ke tujuan. Itu adalah sebuah tempat bernama Pantai Prigi 360. Jalan masuknya searah dengan tempat pelelangan ikan (TPI).

Sampai di pintu masuk, ada tiket yang harus ditebus. hari biasa sebesar Rp.5000,- sedangkan untuk hari libur Rp.7500,- setiap orangnya. Kendaraan masuk tidak terlalu antri, meskipun begitu selalu ada saja yang datang silih berganti. 

Tepat di siang hari kami sampai di lokasi. Matahari sedang terik - teriknya. Segera mungkin kami bergegas ke gazebo. Berteduh sejanak sembari menikmati semilir angin pantai. 

Wilayah pesisir dengan panjang garis pantai sekitar satu kilo meter ini, kini punya wajah baru. Pemerintah daerah Trenggalek me-rebranding Pantai Prigi dengan serius. Tata kelolanya pun direkayasa sedemikian rupa. Demi tampilan berkelas ala urban kekinian. 

Panggung terbuka dibangun tepat di bibir pantai. Berbentuk lingkaran penuh 360 derajat. Panjang garis tengahnya sekitar 15 meter. Desain seperti ini memungkin penonton bisa melihat pertunjukan dari semua arah. Sebagai penambah artistik dipasang juga tulisan besar "PRIGI" dan "360" berwarna merah mencolok. Ya, tentu saja panggung tersebut jadi incaran para pecinta swa foto.

Pantai Prigi Trenggalek Jawa Timur

Kegiatan bertajuk kesenian dan hiburan sering ditampilkan di panggung 360. Pemerintah Trenggalek juga rutin mengagendakan kegiatan khusus. Seperti pagelaran jaranan dan kesenian budaya lainnya. Bahkan beberapa event skala nasional pernah digelar. Sekarang keberadaan panggung terbuka tersebut jadi landmark baru Pantai Prigi. Sehingga penamaan Pantai ini sering ditambahi 360 dibelakangnya.

Selepas berteduh, kami berjalan santai sebentar. Menikmati panorama pantai yang berada di tengah teluk ini. Dari jauh juga terlihat sebuah gunung menjorok ke Pantai. Berpadu dengan lekukan garis pantai yang panjang itu. Bagi pecinta petualangan bisa menyewa ATV untuk mengelilinginya. Sungguh luas. 

Masih ada lagi yang baru. Kafe - kafe konteiner berjajar ditepian pantai. Dengan interior kekinian yang khas. Didepannya terlihat lapangan mini yang nyaman untuk sepak bola atau voli pantai. Tidak jauh dari situ dibangun juga sirkut balap ala offroad. Tidak heran jika even olahraga pantai sering digelar disini. 

Aktifitas nelayan masih berjalan seperti biasa. Menarik jaring dari tengah laut yang sudah disebar. Beberapa orang tampak bahu membahu memegang tambang. Sedikit demi sedikit jaring pun mulai terangkat. Begitulah siklus harian para pencari ikan, yang justru jadi pemandangan langka bagi pengunjung. Sampai saat ini, cara tradisional ini masih lestari di teluk Prigi.



Inilah beragam pengalaman yang kami temui di Pantai Prigi. Ada banyak cara untuk menikmatinya. Pantai ini memberikan ruang - ruang yang menarik untuk dieksplorasi. Keindahan alam, Seni dan Budaya, Olahraga, dan Kearifan Lokal semua dikemas dalam satu desain tata kelola yang apik. Semakin tahun perubahan demi perubahan terjadi. Bertumbuh menjadi sesuatu yang lebih memikat sesui slogannya #TrenggalekSoutrnParadise.