Pantai Gemah, Pesona Pesisir Selatan Tulungagung

Pantai Gemah, Pantai Gemah Besuki Tulungagung, Pantai Gemah KEBOIRENG, WISATA PANTAI TULUNGAGUNG, EXPLORE TULUNGAGUNG, Pantai Gemah Tulungagung, Pantai di JLS, Pantai Luas di Tulungagung, Pantai di Besuki Tulungagung, cemara pantai gemah, atv pantai gemah, petunjuk arah pantai gemah, tulungagung adventure,visit tulungagung
Suasana Pantai Gemah Tulungagung

Pagi itu kami memutuskan untuk menikmati sisa libur akhir tahun dengan menyusuri Jalur Lintas Selatan (JLS) Tulungagung. Setelah beberapa minggu yang lalu mendengar kabar gembira dari salah satu foto yang diunggah seorang teman, tentang perkembangan pembanguan JLS yang daya tariknya tidak pernah pudar sejak setahun lalu. Jalur Lintas Selatan kususnya diTulungagung memang selalu membuat penasaran banyak orang. 

Bahkan saya sendiri sebagai warga asli yang tinggal tidak jauh dari JLS dibuat selalu rindu untuk sekedar berjalan santai menghirup wangi udara pagi disana. Memang tampak berlebihan, tapi inilah kenyataannya. Tulungagung yang terletak di Selatan Provinsi Jawa Timur ini memang punya banyak pantai- pantai eksotis yang tersembunyi dibalik megahnya pegunungan selatan  yang mustahil bisa ditembus dengan kendaraan biasa. 

Dengan adanya JLS ini satu persatu dari surga - surga tersembunyi tersebut mulai membukakan pintunya untuk dikunjungi. Saya sendiri tidak bisa membayangkan jika suatu hari nanti JLS ini benar - benar terhubung dari ujung barat hingga ujung timur Jawa.  


Jalur Lintas Selatan menuju Pantai Gemah
Dipenghujung tahun 2016 ini, Mega proyek JLS ini mengalami banyak peningkatan, entah berapa kilometer yang sudah rampung yang pasti ada beberapa pantai yang akhirnya terlampaui. Jalanan yang masih baru tersebut semakin memanjakan mata kami. Naik turun dan berbelok - belok ditas pegunungan hijau menjadi sensasi tersendiri yang menciptakan kenangan tentang indahnya kampung halaman. 

Cahaya matahari pagi yang kekuningan menyadarkan kami akan luasnya lautan biru samudra hindia dari atas pegunungan dimana motor kami melaju pelan. Pohon kelapa dan pisang menjadi pemandangan khas dipinggir - pinggir jalan. Semakin jauh berjalan kami mendapati beberapa orang yang masih sibuk dengan aspal panas yang asabnya terlihat jelas dari kejauhan. Merekalah yang meempunyai andil besar dalam mewujudkan jalan penghubung pulau Jawa selatan itu.


Tidak Sengaja Sampai di Pantai Gemah 
Asik berjalan santai tiba - tiba konsentrasi saya terganggu, papan informasi dari kayu yang bertuliskan Pantai Gemah itu seketika mengalihkan perhatian saya. Dari papan tersebut terlihat dengan jelas anak panah yang menunjukan jalan setapak menuju suatu lokasi. Awalnya kami sempat ragu dengan kondisi jalan yang terlihat tidak begitu meyakinkan. Hanya jalan dari tanah dengan kebun jagung disekelilingnya. 

Namun rasa penasaran kami mungkin sudah setingkat dengan jiwa berpetualang, sehingga motor kami belokkan kekiri mengikuti alur jalan setapak tersebut. “Gemah Ripah Loh Jinawi” sebuah falsafah jawa yang berartikan “kekayaan alam yang berlimpah” selalu terlintas dipikiran saya ketika mendengan kata “Pantai Gemah”. Apakah ada hubungannya ? Entahlah, jika dilihat dari kekayaan geografisnya mungkin memang berkaitan bahkan sangat sesuai. 

Ternyata jalan setapak tersebut tidak terlalu panjang, baru beberapa meter saja kami sudah disambut dengan rindangnya pohon cemara yang terlihat rapi dan berjajar. Hijau dan rimbun dengan rumput yang asik dibawahnya. Tidak hanya itu kejutan bertambah ketika birunya laut terlihat begitu dekat di balik pohon cemara. 

Pohon - pohon cemara di pesisir Pantai Gemah

Oh ini to yang dinamakan Pantai Gemah, Pantai dengan pasir coklat yang membentang luas kurang lebih satu kilometer. Pantai Gemah berada di kawasan teluk popoh Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Pantai ini menghadap ketimur, dengan ujung utara dan selatan berupa tebing batu eksotis. 

Tampak beberapa motor dan mobil sudah parkir terlebih dahulu dibawah pohon - pohon cemara.Udara pagi yang segar mulai berkolaborasi denganterik matahari hangat. Tapi itu tidak jadi masalah, beberapa pedagang dengan kursi dan payung khas pantai menawarkan berbagai macam minuman dingin pelepas dahaga. 

Suasananya benar - benar mirip pantai kuta di Bali, kursi dipinggir pantai dengan atap payung dan rindangnya pohon cemara seakan menjadi menu wajib untuk menikmati cantiknya pantai Gemah ini. Sambil menikmati segelas es manis, kami mencoba mengorek informasi dari pedagang yang kebetulan juga warga asli di kawasan pantai Gemah.

Minum Es Manis di Pinggir Pantai Gemah

Pantai Gemah ini mulai eksis kurang lebih masih dua minggu bersamaan dengan rampungnya akses jalan yang sedang dibangun. Berapa tiket masuk atau parkirnya ?, ternyta masih geratis karena tergolong baru. Warga sekitar pun juga menyambut dengan baik kesempatan ini, beberapa warung dan fasilitas lainya mulai dipersiapkan tidak jauh dari bibir pantai. Tempat ini menjadi tujuan selfi bagi para muda - mudi maupun rombongan keluarga.

Mengeksplorasi Luasnya Pantai Gemah 
Dari jalan yang kami lewati sebelumnya, kami seperti berada tepat diposisi tengah pantai. Pandangan kami seolah tak berujung jika tak ada tebing batu di kedua sisi pantai. Meskipun terbilang luas kami tetap nekat untuk mengeksplorasi seluruh bagian pantai gemah dari ujung ke ujung. Jalan kaki ? kenapa tidak, selaian pemandangan yang mempesona banyak spot menarik yang dapat kita temukan disepanjang pantai

Pusatnya memang berada di tengah, mulai dari pedagang minuman, dan fasilitas lainya semua berkumpul jadi satu lokasi. Tak jauh dari keramain itu kami menjumpai sungai air tawar mini dibawah tebing batu. Airnya membentuk semacam pembatas alami di pasir pantai. 

Sungai air tawar di Pantai Gemah Tulungagung
Sementara dari kejahuan perahu - perahu nelayan terlihat kecil dan menawan menghiasi birunya laut jawa selatan. Melangkahkan kaki ke arah utara seperti berjalan digurun pasir, luas dan seolah tidak bertepi. Sementara di ujung selatan pantai kami lebih mudah menjangkaunya. Di ujung selatan ini banyak terdapat batu - batu besar, bahkan terliahat unik dengan tebing -  tebing hijau semak belukar. Ada juga pohon besar yang sangat cocok untuk dijadikan beground foto preweding atau hanya sekedar berselfi ria.

Yang sepesial dan mungkin masih jarang di temui di pantai - pantai lain di Tulungagung adalah tersedianya penyewaan motor ATV untuk memanjakan petualanganmu di Pantai Gemah ini. Dengan harga sewa Rp.40.000,- per 30 menit kita bisa puas menjelajah dari ujung ke ujung tanpa takut kelelahan.

Beberapa pengunjung asik bermain air di Pantai Gemah
Batu Besar di sisi Seletan Pantai Gemah
Seorang sedang asik bermain Motor ATV
Pemandangan di sisi selatan Pantai Gemah




Aksi Peduli Pantai Gemah

Ditengah pesona pantai Gemah yang indah, kami sangat menyayangkan kelakuan dari beberapa orang yang belum sadar akan kebersihan lingkungan. Terlihat sampah - sampah plastik dan kertas bungkus makanan berserakan sehingga sangat mengganggu pandangan. Meskipun sudah disediakan banyak tempat sampah, namun masih ada saja yang bersikap tidak peduli dengan kebersihan lingkungan. Kami sangat berharap baik pedagang maupun pengunjung turut aktif menjaga lingkungan disekitar pantai gemah dengan membuang sampahnya di tempat sampah yang sudah disedeiakan di bawah pohon cemara. 
Aksi Peduli Pantai Gemah

Mengingat belum terbentuknya pengelolaan tempat wisata secara profesional, jadi kita harus saling bekerja sama dan saling mengingatkan tentang kesadaran kebersihan lingkungan. Kami juga berharap kepada pemerintah untuk serius menangani masalah sampah ini dengan memasang papan pengumuman atau membentuk tim kebersihan. Karena pantai yang bersih akan semakin menarik untuk dikunjungi. Dan efek jangka panjangnya adalah kesejahteraan warga disekitar Pantai Gemah ikut meningkat.


Masih banyak lagi tempat - tempat keren di pesisir Tulungagung yang menarik untuk dikunjungi. Bahkan cukup dengan hanya melintas di JLS tulungagung kita seolah diajak berpetualang dengan paket lengkap . Pantai - pantai yang letaknya saling berdekatan dengan akses jalan yang mudah tentu akan semakin menambah daya tarik. Yang perlu diingat, keindahan alam tidak hanya untuk dinikmati akan tetapi juga untuk dilestarikan. “Lestari Alamku, Lestari Jiwaku !”