Jajanan Tradisonal Legendaris Khas Tulungagung

Jajan Slametan, Jajanan Tradisional Jawa, Kuliner Tradisional Jawa Timur, Kue Tradisional Jawa, Budaya Slameetan Ds. Bulus, Kuliner Nusantara, Jajan Jadul, Makanan Tempo Dulu Khas Trenggalek dan Tulungagung
Membahas keanekaragaman budaya di bumi Nusantara ini memang selalu asik untuk diselami. Budaya selalu memberikan warna tersendiri bagi kehidupan masyarakat di suatu tempat. Mulai dari norma, bahasa, kesenian, hingga sampai pada hal - hal terkecil seperti kuliner. Bicara tentang kuliner tradisonal, kami akan mengajak sahabat pembaca untuk mengenal uniknya jajanan atau kue tradisonal Jawa khususnya yang berada di daerah pedesaan Tulungagung dan Trenggalek (Jawa Timur). Mengapa legendaris ?, jajanan tradisonal ini sudah ada sejak berabad - abad lamanya seiring dengan kehidupan masyrakat jawa pada jaman dulu. Jajanan ini tidak pernah absen ketika ada upacara selamatan yang selalu rutin dilakukan masyarakat jawa sebagai bentuk rasa syukur atas kehidupan. Sebagian orang yang jauh dari kampung halaman pasti banyak yang merindukan entah itu karena rasanya atau mungkin kenangannya. Yang jelas jajanan tersebut masih eksis hingga kini, meskipun sudah berkali – kali dimodifikasi namun ciri khasnya yang unik selalu dipertahankan.

Lalu apa saja yang termasuk jajanan tradisonal tersebut ?

Orang – orang di desa saya sering menyebutnya dengan “Jajan Slametan” , ada banyak jenis dan macamnya diatara yang paling populer adalah apem, jadah, lemper, lemet, lumpur, lumpia, roti gulung, mendut, bikang, dadar gulung, pipis, kaulin, lapis, salak, onde – onde, tahu isi, Cucur, gedang goreng. 
Jajan Slametan
Jajanan Tradisional
Sebenarnya masih banyak lagi jenis dan macamnya mulai dari yang masnis - manis hingga yang gurih menggoda. Kebanyakan dari kue tersebut merupakan jenis kue basah sehingga produksinya terbatas. Proses pembuatannya biasa dilakukan di rumah salah satu keluarga hajatan oleh ibu – ibu secara berjamaah, kegiatan ini biasa disebut dengan “rewang”. Dari rewang ini dihasilkan aneka macam kue / jajanan slametan. Berikut ini sebagaian kecil ulasanya :

#Apem adalah salah satu jajanan tradisional yang dianggap banyak orang memiliki filosofi mendalam. Kata apem diambil dari bahasa arap yang memiliki makna memaafkan. Oleh karena itu hampir bisa dipastikan apem tidak pernah absen pada saat jamuan upacara slametan atau tahlilan. Jajanan yang terbuat dari bahan tepung beras ini memiliki rasa manis dan sedikit asam dengan warna yang ngejreng. 
Kue Apem Khas Tulungagung

#Mendut Jajanan ini terkenal super jadul dengan ciri khas daun pisang sebagai pembungkusnya yang berbentuk persegi. Terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar atau pembungkus yang memiliki tekstur lengket yang dikombinasi dengan kinco manis (parutan kelapa dan gula merah) didalamnya. 
Jajanan Tradisional Jawa
Penampakan Mendut 
#Bikang adalah salah satu kue tradisional jawa yang memiliki bentuk unik. Anak - anak yang iseng sering menyebutnya dengan "bol jaran" atau dalam bahasa indonesia berarti pantat kuda. Rasnya manis dengan bagian belakang agak keras menyerupai pantat kuda.
Jajanan Tradsional Jawa Timur
Bikang Tampak dari Atas

#Lemet merupakan jajanan tradisonal yang berwarna putih pada bagan kulitnya dengan pisang manis di dalamnya. Dengan dibungkus daun pisang berbentuk persegi panjang jajanan yang satu ini menawarkan rasa gurih dan manis.
Penampilan Lemper

#Lemper memiliki ciri kusus yaitu memiliki isi berupa serondeng (patutan kelapa gurih) atau abon. Sedangkan bagian luarnya adalah ketan yang berbentuk seperti nasi. Penyajiannya menggunakan daun pisang yang dikukus.


#Dadar Gulung tampil sebagai makanan tradisional yang memiliki rasa manis dengan kinco didalmnya. Penyajianya memang digulung pada kulitnya.


Penyebutan atau penamaan jajanan diatas sangat mungkin berbeda karena keanekaragaman budaya yang kita miliki. Semoga ulasan jajanan Tradisional Jawa ini dapat memberikan kesan tersendiri pagi pembaca untuk lebih mengenal kuliner Nusantara. Tetap bangga dan selalu melestarikan kuliner Nusantara dimana pun dan Kapan Pun.